Holy place #15 - 🕌Masjid Jamik Kota Lhokseumawe, Ketika Ibadah Menyatu dengan Kehangatan Hati

in hive-161285 •  18 days ago  (edited)

M. Jamik.png

Kemarin sore, aku berkesempatan menunaikan salat Magrib berjamaah di Masjid Jamik, saat sedang berada di Kota Lhokseumawe. Aku tiba di sana menjelang senja. Suasana saat itu terasa begitu syahdu, dengan cahaya oranye matahari yang memantul di lantai masjid, menciptakan kesan hangat dan damai. Beberapa jamaah sudah bersiap menunaikan ibadah, dan suara azan terdengar lantang dari pengeras suara masjid, menggema menyentuh kalbu.

Setelah memarkirkan kendaraanku, aku berjalan perlahan menyusuri halaman masjid. Saat itulah aku mulai merasakan ketenangan khas yang sering dijumpai di masjid-masjid kota, tenang, lapang, dan bersih. Letaknya yang berada di antara keramaian toko dan berbagai fasilitas umum menjadikan masjid ini sangat mudah diakses.

📍 Lokasi:
Jl. Samudera No.1, Lancang Garam, Kec. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh 24355
📌 Lihat di Google Maps
Medsos : instagram facebook

IMG_20250706_191528.jpg
Pintu masuk ruang wanita

IMG_20250706_185711.jpg
Pintu masuk ruang pria

🕌 Desain dan Akses Masjid

Masjid ini dibangun dengan dinding beton kokoh yang menutup seluruh sisi bangunan utama, menciptakan suasana teduh dan tenang di tengah keramaian kota. Interior masjid terasa nyaman karena dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC), sangat membantu untuk menjaga kesegaran udara, terutama saat waktu-waktu salat berjamaah di siang dan sore hari.

Pintu masuk untuk jamaah pria dan wanita dirancang terpisah dan masing-masing menggunakan material kaca ringan dengan desain simpel dan bersih. Sentuhan modern ini membuat masjid terlihat rapi dan tetap memancarkan nuansa religius.

Yang menarik perhatian, aku melihat tata ruang yang cukup unik dan berbeda dari masjid pada umumnya. Area salat untuk jamaah wanita dipisahkan secara elegan dengan dinding kaca bening yang berada tepat di depan saf utama. Dinding ini dilengkapi pintu yang bisa dibuka-tutup dengan mudah, memungkinkan interaksi yang praktis sekaligus menjaga privasi dan kekhusyukan ibadah.

IMG_20250706_190043.jpgIMG_20250706_191325.jpg

✨ Suasana dalam Masjid

Begitu aku melangkah masuk ke dalam masjid, terlihat pemandangan yang sangat menawan. Kesan mewah namun tetap bersahaja. Lantai masjid dilapisi permadani merah yang memantulkan cahaya dari lampu-lampu putih terang di langit-langit. Udara dalam ruangan cukup sejuk berkat AC, dan saat pertama masuk, tubuh ku sedikit menggigil karena air wudhu yang masih membasahi.

Jamaah shalat Magrib malam itu cukup ramai. Aku tidak tahu apakah ini hal yang biasa setiap hari, atau memang karena malam itu istimewa. Namun yang pasti, Aku merasa kagum dan bangga, Ternyata di tengah hiruk-pikuk kota Lhokseumawe, masih banyak orang yang memilih untuk menunaikan shalat berjamaah di masjid.

Setelah shalat selesai, seorang pengurus masjid berdiri dan menyampaikan pengumuman bahwa malam ini akan diadakan pengajian rutin ba’da Magrib. Tapi yang paling menyentuh hati saya adalah pengumuman terakhirnya. Bahwa setelah shalat Isya nanti, akan diadakan prosesi pensyahadatan seorang calon mualaf yang datang jauh-jauh dari Sumatera Utara bersama keluarganya. Mereka memilih Masjid Jamik ini sebagai tempat untuk memeluk Islam secara resmi, dibimbing oleh ulama setempat.

🌙 Masya Allah, ini adalah momen yang luar biasa. Sungguh menggetarkan hati melihat bagaimana masjid ini bukan hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga tempat lahirnya harapan baru dalam keimanan.

Doa ku untuk keluarga tersebut, Semoga mereka selalu dalam rahmat dan bimbingan Allah SWT. Semoga keislaman mereka menjadi berkah bagi kehidupan mereka di dunia dan akhirat.

IMG_20250706_185409.jpgIMG_20250706_185401.jpg

🚗 Fasilitas Parkir dan Tempat Wudhuk

MasjidJamik Lhokseumawe memiliki halaman yang cukup luas, meskipun tidak bisa dibilang sangat besar jika dibandingkan dengan ramainya lalu lintas kota dan banyaknya kendaraan roda empat yang melintas. Untuk sepeda motor, area parkirnya lumayan memadai dan terasa aman.

Di sisi kanan masjid, dekat dengan ruang wudhuk pria, terdapat area parkir khusus untuk kendaraan roda dua. Jadi bagi yang menggunakan sepeda motor, tidak akan kesulitan mencari tempat parkir.

Bagi pengguna mobil, sebenarnya tidak terlalu jadi masalah juga. Di depan masjid ada jalan raya yang cukup lebar, dan ketika waktu shalat Magrib tiba, jalan ini biasanya sepi. Jadi, parkir sementara di pinggir jalan pun tidak akan terlalu mengganggu arus lalu lintas.

Tempat wudunya juga sangat memadai. Luas, teratur, dan bersih. Saya juga sempat masuk ke kamar kecil, dan saya merasa nyaman menggunakannya. Ada satu hal yang menarik perhatian saya. Di beberapa sudut terlihat stiker-stiker dengan bahasa lokal (Bahasa Aceh) yang memberi pesan unik. Misalnya ada tulisan, “Bek tuwo buka silop” dan “Bek tuwo neusira”. Saya tersenyum sendiri membacanya. Sederhana tapi mengena, dan terasa akrab.

🌿 Semua detail kecil seperti ini jarang dilakuakan di mesjid lain. Ini juga bisa menunjukkan bahwa masjid ini bukan hanya difungsikan sebagai tempat ibadah, tetapi juga dirawat dan dijaga dengan perhatian yang baik oleh pengelolanya.

Catatan :

Jam Buka Masjid

Saat melihat informasi Masjid Jamik di Google Maps, saya menemukan hal yang agak mengganjal. Tercatat bahwa masjid ini hanya buka mulai pukul 04.30 hingga 11.00 WIB. Padahal, seperti umumnya masjid-masjid di Aceh, Masjid Jamik seharusnya terbuka 24 jam, sebagai tempat ibadah yang senantiasa bisa diakses jamaah kapan saja.

Kemungkinan besar, informasi ini diisikan secara keliru, atau mungkin ada maksud lain, seperti pembatasan jam operasional fasilitas tertentu, misalnya penggunaan pendingin ruangan (AC). Karena konsumsi listrik yang cukup tinggi. Namun tetap saja, jam operasional utama masjid seharusnya mencerminkan fungsinya sebagai rumah ibadah yang selalu terbuka bagi umat.

Saran ku, pengelola masjid sebaiknya meninjau kembali informasi ini di Google Maps dan melakukan pembaruan agar sesuai dengan kenyataan di lapangan. Ini penting agar masyarakat yang mencari informasi secara daring tidak mendapat gambaran yang salah.

🔖 Kesimpulan

Kunjungan ini bukan hanya tentang menunaikan salat Magrib, tetapi juga menjadi pengalaman spiritual yang menyentuh hati. Masjid Jamik Lhokseumawe bukan hanya tempat ibadah, tapi juga ruang kehangatan, pembelajaran, dan lahirnya harapan baru.

Terima kasih telah membaca.
Semoga kisah ini menjadi bagian dari peta perjalanan spiritual kita di Steem Atlas.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

✅ Pin locations have been checked and verified, congratulations your post has been added to Steem Atlas.

✅ Supporting the growth of the @steem-atlas project.

STEEM ATLAS [20 Apr '25] : 21 Tips to Make Better Posts for Steem Atlas1000504810.png

Please support our proposal for DAO funding to accelerate the development of Steem Atlas...

Vote for Proposal #110...



https://steematlas.com/@f2i5/holy-place-15-masjid-jamik-kota-lhokseumawe-ketika-ibadah-menyatu-dengan-kehangatan-hati

hola, querido

que lugar tan amplio además es muy bonito, te deseo éxitos bye.

Gracias por leer,

Thank you for posting this on Steem Atlas.

To help improve your posts on Steem Atlas, and increase your chances of winning in the Atlas Challenge, check out these 21 Tips.

STEEM ATLAS [20 Apr '25] : 21 Tips to Make Better Posts for Steem Atlas


Thank you for setting a beneficiary to @steem-atlas, it will help the project grow.

image.png

Curated by @damithudaya