Assalamualaikum warga Steemit.
Ramadan tahun ini terasa lebih istimewa bagi saya sebagai Mahasiswa baru yang baru saja tinggal dijogja, Ramadan tahun ini berbeda dari tahun tahun sebelumnya dimana 23 tahun saya hanya menikmati ramadhan di kampung halaman tepatnya di Kota Lhokseumawe, Aceh.
Tetapi pada Usia saya beranjak 24 Tahun saya menikmati ramadhan di kota jogja yang sampai saat ini masih seperti mimpi bisa berada di Kota Istimewa ini, Selain karena bisa menjalani ibadah puasa bersama orang-orang terdekat, saya juga mendapatkan kesempatan berbuka puasa bersama para pengajar Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di Wistara Jogja.
Sebuah momen penuh makna dimana saya dengan pengajar lain sudah kompak dan tidak canggung padahal baru 1 bulan menjadi pengajar di mesjid hidayatullah.
Wistara Coffee and Space salah satu kafe semi-outdoor yang terletak di Krodan, Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. dimana ketika saya pergi ke Kafe ini suasana nya nyaman dengan pemandangan hamparan sawah hijau yang menyejukkan mata.
Desainnya menggabungkan elemen rustic dengan dominasi warna putih ruangan nya, menciptakan nuansa estetik dan instagramable di setiap sudutnya. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam sekitar sambil bersantai atau bekerja bagi saya para pengunjung.
Selain pemandangan yang menawan, Wistara Coffee and Space menyediakan berbagai fasilitas seperti area parkir luas, toilet, Wi-Fi, musala, serta pilihan tempat duduk indoor dan outdoor. Menu yang ditawarkan beragam, mulai dari masakan Nusantara hingga Western, dengan harga terjangkau antara Rp18.000 atau Sekitar 7,7 Steem.
Kafe ini buka setiap hari dari pukul 11.00 hingga 01.00, menjadikannya tempat yang cocok untuk saya berkumpul bersama teman dan keluarga ketika keluarga saya hendak berlibur ke jogja nanti.
Sejak sore, aku dan beberapa teman pengajar TPA sudah sibuk menyiapkan acara Bukber ini. Kami ingin bukber ini lebih dari sekadar makan bersama, tetapi juga menjadi ajang berbagi pengalaman dan memperkuat kebersamaan antar sesama pengajar.
Lokasi yang kami pilih merupakan vote suara terbanyak di grup yang kami bincang di WA. ruang pertemuan di Wistara Jogja yang telah dihias dengan dekorasi Ramadan sederhana, beberapa lampion kecil, ornamen bernuansa Islam, dan meja yang sudah tertata rapi dengan berbagai hidangan untuk berbuka nanti.
Saya dan pengajar TPA juga membagi tugas, ada yang mengurus konsumsi supaya ketika azan berkumandang makanan sudah ada di meja makan, jadi tidak harus menunggu lama, saya dan para pengajar memastikan kelengkapan tempat ibadah untuk shalat berjamaah.
Suasana riang dan penuh semangat menyelimuti saya dan teman teman semua. Tak terasa, menjelang pukul 17.00 WIB, para pengajar TPA mulai berdatangan satu per satu.
Sebelum waktu berbuka tiba, saya dan para pengajar lain mengadakan sesi berbagi pengalaman menghadapi anak anak TPA yang Masya Allah luar biasa aktif. Beberapa pengajar senior membagikan kisah mereka selama mengajar anak-anak TPA di Mesjid Hidayatullah.
Ada banyak cerita lucu tentang anak-anak yang sering mengantuk saat mengaji, ada pula kisah haru tentang seorang murid yang awalnya sulit membaca huruf hijaiyah tetapi dengan bimbingan yang sabar, akhirnya bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar, hal itu merupakan kebanggaan tentunya bagi pengajar ketika anak yang di bimbingnya bisa sempurna dalam membaca Al-Quran.
Mas harno salah satu direktur TPA di Mesjid Hidayatullah, menceritakan pengalamannya ketika harus menghadapi seorang murid yang sangat aktif dan sulit fokus. Beliau mencoba berbagai metode, mulai dari memberikan jeda bermain hingga membuat sesi mengaji lebih interaktif. Setelah beberapa bulan, murid itu akhirnya bisa mengikuti pelajaran dengan baik. “Kesabaran itu kunci utama dalam mengajar anak-anak,” ujarnya sambil tersenyum.
Saya dan Teman-teman semua mengangguk setuju. karena bagi saya dan pengajar TPA, tantangan utama bukan hanya dalam menyampaikan ilmu, tetapi juga dalam memahami karakter setiap anak agar mereka nyaman belajar.
Pukul menunjukkan pukul 17.56, suara adzan maghrib berkumandang. saya dan teman-teman segera menyantap takjil yang sudah tersedia, mulai dari Puding, Es Teh, hingga Nasi. Momen berbuka terasa begitu nikmat, bukan hanya karena makanan yang lezat tetapi juga karena suasana kebersamaan saya dan teman-teman sebagai pengajar TPA.
Saya dan teman-teman hanya menyantap takjil dan kami segera menunaikan shalat maghrib berjamaah yang di imami oleh Mas Harno. Mushola yang besar dan luas untuk shalat terasa begitu khusyuk. Usai shalat, saya kembali ke meja makan untuk menikmati hidangan utama. Menu berbuka kali ini cukup khas dengan cita rasa rumahan.
Sambil makan nasi, obrolan antar pengajar semakin akrab. Ada yang membahas kegiatan Ramadan di TPA masing-masing, ada yang berbagi tips mengajar, bahkan ada yang bercanda tentang pengalaman lucu selama mengajar di TPA hidayatullah.
Akhirnya makanan yang saya dan teman-teman santap habis, acara dilanjutkan dengan tausiyah singkat dari Ustaz Fahrizal, salah satu pengajar senior di TPA. Ia mengingatkan saya dan teman-teman semua tentang pentingnya niat dan keikhlasan dalam mengajar ana TPA yang baru beradaptasi dengan dunia pendidikan.
“Setiap huruf Al-Qur’an yang diajarkan akan menjadi pahala yang mengalir terus-menerus bagi saya dan teman teman. mungkin tidak langsung melihat hasilnya, tetapi yakinlah bahwa usaha ini akan menjadi ladang amal jariyah di akhirat kelak,” tutur Mas Fahrizal dengan suara lembut namun penuh makna bagi saya dan teman-teman.
Kata-kata yang disampaikan Mas Fahrizal benar-benar menyentuh hati saya dan teman-teman. Sebagai pengajar, terkadang kami merasa lelah atau menghadapi berbagai tantangan. Namun, mengingat bahwa ilmu yang diajarkan akan terus memberi manfaat, semangat saya dan teman-teman pun kembali menyala untuk tetap semangat mengajar menghadapi anak-anak yang super aktif.
Selfi memantulkan diriku yang sedang berdiri sendiri, dengan sebuah kaca estetik di depan. Aku tersenyum kecil, mengangkat ponsel, dan memotret refleksi diriku mirror selfie sederhana, tapi penuh makna
Dengan sudut yang pas, Saya mengambil foto diriku sendiri tersenyum lembut dengan latar belakang interior kafe yang hangat. Foto ini bukan sekadar gambar, melainkan kenangan. Sebuah pengingat bahwa kebahagiaan tak selalu datang dari kebersamaan dengan orang lain, tetapi juga dari momen kecil yang kita ciptakan sendiri.
Setelah tausiyah dari Mas Fahrizal, saya mengabadikan momen dengan berfoto bersama. Senyum sumringah terlihat di wajah semua pengajar TPA. Sebelum pulang, saya saling berpamitan bersama teman-teman. Ada rasa haru yang tersisa, karena malam itu bukan hanya tentang berbuka bersama, tetapi juga tentang mengingat kembali esensi mengajar dan berbagi ilmu dengan tulus yang akan saya dan teman-teman terapkan nanti ketika bertemu anak anak TPA.
Dalam perjalanan pulang mengendarai honda Vario sendiri dengan Nuansa malam hari, saya merenungkan betapa beruntungnya bisa menjadi bagian dari Pengajar TPA Mesjid Hidayatullah ini. Ramadan memang selalu membawa berkah, salah satunya adalah kesempatan untuk merasakan kebersamaan yang begitu berharga bersama anak-anak dan teman-teman pengajar. Saya pun bertekad untuk semakin semangat dalam mengajar dan terus menebar manfaat kepada anak- anak TPA, sekecil apa pun itu.
️ Waktu kedatangan : Kamis, 28 Maret 2025
Media Sosial Instagram : https://www.instagram.com/wistaracoffee.maguwo?igsh=b21hYmNydGh4M3Zy
Alamat Lengkap : Krodan, Maguwoharjo, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281 Google maps
Location on Steem Atlas map: [//]:# (!steematlas -7.75680168 lat 110.41931391 long Wistara Coffee Maguwoharjo d3scr)
✅ Pin locations have been checked and verified, congratulations your post has been added to Steem Atlas.
✅ Supporting the growth of the steem atlas project.
Read more information about Steem Atlas here:
Join one of the contests below and win more prizes.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thank you for sharing together here.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thank you for using Steem Atlas.
For more information about posting on Steem Atlas check out our Curation Guidelines...
Thank you for setting a beneficiary to @steem-atlas, it will help the project grow.
To help improve your posts on Steem Atlas, and increase your chances of winning in the Atlas Challenge, check out these 15 Tips...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Supporting the Steem Atlas project.
Thank you from the @pennsif.witness team.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit