Suasana Bahagia di Hari Raya Idul Adha 1446 H

in hive-111300 •  last month 

1001059179.jpg

Hello rekan-rekan steemian, apa kabarnya ya? Semoga sehat dan bahagia. Apalagi yang merayakan hari Raya Idul Adha 1446 H, pastilah semua kita punya cerita menarik. Ok, Aku ijin cerita dulu ya kawan..

Maaf jika Aku agak telat menuliskannya. Maklum ada banyak kesibukan. Apalagi jika sudah berjumpa keluarga. Ini khan masih bulan Dzulhijjah. Baru sekitar tujuh hari. Hehehe. Aku tahun 2025, merayakan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban bersama keluarga di Medan. Aku sudah tiba di rumah pada malam hari. Perjalanan dari Kota Tanjungpinang ada sedikit permasalahan yang menyebabkan Aku akhirnya tiba di Medan malam hari. Pengalaman hidup yang tak terlupakan.

Malam takbiran terus dihiasi dengan lantunan takbir oleh anak-anak kecil hingga remaja dari masjid-masjid. Aku jelas mendengarnya sambil rehat melepas lelah. Ya, sambil menonton Timnas Garuda bertanding melawan Cina pada pertandingan penyisihan Piala Dunia 2026. Akhirnya, Timnas Garuda menang dan lanjut pada perjuangan etape keempat. Malam larut, mata lelah dan tidurlah menjadi solusi.

Esok harinya (6 Juni 2025), tepatnya pagi hari Jum'at,sekitar pukul 04.30 WIB Aku sudah bangun. Suara orang ngaji jelas terdengar. Azan subuh belum tiba. Tak lama lagi pun sang muazin akan memanggil umat. Aku bangun dan bergegas mandi persiapan ke masjid. Ya, masjid Al-Amien Komplek TNI AL Ikan Hiu Titipapan Medan. Usai salat subuh sang Imam memimpin takbir bersama dengan jamaah. Suasana haru menyelimuti diri. Rasa ini hadir saat jiwa mengingat orang tua yang telah tiada. Sedih merasuk sukma.

Takbir berakhir. Aku balik kerumah. Tak ada makan dan minum. Bukan tak ada makanan dan minuman namun disunnahkan berpuasa sesaat dan nantinya usai pelaksanaan salat Idul Adha baru makan dan minum. Selera lontong sayur dan nasi plus gulai daging ditahan dulu.
1001058645.jpg

Masjid Al-Amien Komplek TNI AL Ikan Hiu

Waktu perlahan berjalan tanpa henti. Kini saatnya Aku ke masjid untuk mengikuti proses salat Idul Adha 1446 H. Sekitar pukul 06.55 WIB Aku telah tiba di Masjid kebanggaan prajurit dan PNS TNI Angkatan Laut yang tinggal di Komplek Ikan Hiu Jl. Gurami II Titipapan Medan. Masjid Al-Amien namanya. Masjid sederhana namun terlihat indah jika sudah berada didalamnya.

1001058663.jpg

Takbiran di Masjid Al-Amien

Jamaah belum terlalu ramai. Kaum Adam dan Hawa sudah mengisi shaf. Suara takbir jelas dibawakan oleh bocil-bocil dengan penuh semangat. Waktu pelaksanaan shalat pukul 07.30 WIB. Aku melihat bocil-bocil cilik ini takbiran lucu-lucu. Nah, kini saatnya Aku minta mic dan memimpin takbiran. Lengkap bacaanku dibandingkan sang bocil-bocil. Waktu pelaksanaan salat hampir dekat. Pengurus BKM memberikan beberapa informasi dalam pelaksanaan salat Idul Adha 1446 H plus bacaan zikir diantara takbir. Imam salat dan khatib nantinya adalah Ustad Mashuril Hilmi.

Salat Idul Adha 1446 H tidak terlalu lama. Raka'at pertama tujuh kali takbir dan raka'at kedua lima kali takbir. Setelah itu barulah sang khatib menyampaikan pesan-pesan khutbahnya. Sang khatib beberapa kali mengingatkan pentingnya rasa syukur kita sebagai hamba. " Allah telah memberikan nikmat besar kepada kita. Kita sering lupa akan nikmat yang diberikan. Mungkin karena sangkin banyaknya, maka manusia lupa dengan rasa syukurnya", jelas sang khatib.

1001058767.jpg

Khutbah Idul Adha 1446 H

Beliau dalam pesan mulia mengutip apa yang disampaikan oleh seorang ulama menqiaskan, "seandainya ranting pohon yang terdapat diseluruh muka bumi untuk menjadi penanya. Kemudian air dimuka bumi Allah jadikan tintanya, lalu tuliskan berapa banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita, maka sebelum selesai dituliskan nikmat tersebut maka belum cukup yang nikmat Allah berikan kepada kita. Karena apa? Karena samgkin banyaknya nikmat yang Allah berikan."

1001058858.jpg

Proses salam-salaman usai pelaksanaan salat Idul Adha 1446 H

1001058936.jpg

Makan lontong Lebaran

Akhirnya, pelaksanaan salat Idul Adha 1446 H berakhir. Proses saling bersamaan antar jamaah akrab terbina. Setelah itu satu persatu jamaah pulang dan sembari ada pesan yang diumumkan oleh Panitia Qurban bahwa pada pukul 09.00 WIB, penyembelihan hewan qurban dimulai. Aku pulang dan dirumah sudah disiapkan oleh istri lauk pauk dan minum untuk membatalkan sunnah puasa yang dianjurkan. Suasana kegembiraan terasa dan kesedihan pun tak bisa disembunyikan karena rindu orang tua yang keduanya telah tiada. Aku makan lontong didampingi oleh istri, Doni (adik istri) dan Rico yang datang kerumah. Rico menjadi salah seorang pemuda beruntung tahun ini karena lulus seleksi menjadi PNS. Beliau alumni Institut Pertanian Bogor (IPB).

Usai makan Aku bersama istri segera menuju tempat penyembelihan hewan qurban. Lokasinya di belakang Pos Penjagaan masuk Komplek. Rupanya Aku agak terlambat tiba. Jumlah qurban di Komplek empat ekor sapi dan sudah dua ekor disembelih. Aku juga ikut berqurban tahun ini. Setiap bulan istri sisihkan uang untuk ikut qurban berkelompok satu ekor sapi untuk tujuh orang. Sapi qurbanku menjadi urutan terakhir. Aku menunggu sesaat sambil melihat sapi yang sudah disembelih dan dikuliti.

1001082226.jpg

Proses penyembelihan hewan qurban

Kini tibalah sapi qurbanku yang disembelih. Berqurban merupakan perintah Allah bagi umat Islam bagi yang telah mempunyai kecukupan rezeki. Jika kita niat kuat insyaallah bisa berqurban. Tak perlu antri seperti naik haji. Ada kisah hikmah dari berqurban tentang perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menkurbankan anaknya tercinta Ismail. Akibat ketaatan dan kepatuhan sang Nabi, maka anaknya digantikan dengan seekor kibas. Dan hingga saat ini kita berqurban dengan hewan yaitu kambing, sapi, unta, kibas dan lain-lain hewan yang layak di kurbankan.

1001082232.jpg

Ikut serta menguliti hewan qurban

Selesai melihat hewan qurban yang disembelih, Aku juga turut serta menguliti walau hanya sesaat saja. Pokoknya sudah pegang pisau dan ikut meramaikan. Kelompok ibu-ibu kompleks pun ikut membantu kelancaran dari kerja bapak-bapak yang memotong-motong daging kurban. Daging yang sudah di potong diletakkan pada tempat yang telah disiapkan. Spanduk besar sebagai alas meletakkan daging.

Hari ini, 10 Dzulhijjah 1446 H atau 6 Juni 2025, merupakan yang penuh kebahagiaan bagiku dengan bisa merayakan Hari Raya Idul Adha, salat bersama-sama dan ikut menyaksikan penyembelihan hewan qurban di kompleks tempat tinggalku. Akhirnya, saya mengucapkan "SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1446 H, MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN."

Salam sehat dari kota Medan@hoesniy

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!