Warung Bubur Hayam Menu Sarapan Pagi yang Nikmat

Pagi itu udara Jogja masih dingin, saya baru saja selesai sholat Subuh, rasa lapar di perut. Tapi bukan lapar biasa. Ini lapar yang hanya bisa ditenangkan oleh sesuatu yang hangat, lembut, dan punya kuah gurih yaitu bubur hayam.

Di Jogja, bubur hayam bukan hanya soal makanan. Dia punya cerita. Dan pagi itu, saya berniat ke tempat favoritku warung bubur hayam di pojokan Jalan tasura, tepat di depan pinggir jalan yang selalu ramai kendaraan.

Nama warungnya simpel Bubur hayam kotabaru cabang tasura Ejaan “hayam” itu khas Sunda, dan bubur hayam adalah perantau dari Garut yang sudah dua dekade lebih berjualan bubur di Jogja.
Saya naik motor pelan-pelan, masih pakai jaket dan sandal jepit. Jalanan belum terlalu ramai, hanya tukang sayur dan beberapa bapak-bapak yang baru pulang dari pasar.

Sampai di warung bubur hayam, aku langsung syok melihat para pembeli yang sudah ramai, disambut aroma kaldu ayam yang menyelinap dari panci besar di atas kompor gas. waiter sedang sibuk menaburkan suwiran ayam ke mangkuk-mangkuk putih berjejer.

Bubur hayam Kotabaru tempat makan bubur yang udah jadi andalan banyak orang. Walaupun namanya bubur hayam, tapi jangan salah, menu di sini tuh nggak cuma bubur ayam biasa. Variasinya banyak banget.

Yang paling standar ada Bubur Ayam Original isinya bubur nasi lembut, suwiran ayam, kacang kedelai goreng, cakwe, bawang goreng, dan pastinya disiram kuah kaldu gurih. Nah, kalau kamu suka yang agak beda, cobain Bubur hayam Spesial, topping-nya ada telur asin yang gurih dan lumer di mulut. Nikmat banget!

Buat yang doyan yang manis manis, ada Bubur Hayam Ketan Hitam manis nya standar, tapi nagih! Terus ada juga Snack, Minuman. Cocok banget buat kamu yang lagi pengen sesuatu yang beda.

Di sini juga ada Bubur Hayam Biasa, yang topping-nya sayur-sayuran segar, dibumbuin pake rempah khas racikan sendiri. Enak dan tetap sehat!

Jadi walaupun namanya “Bubur Hayam”, tempat ini tuh cocok buat semua selera. Mau yang klasik, unik, pedas, sampai vegetarian, semuanya ada. Gak heran tiap pagi selalu rame. Kadang bukan cuma karena buburnya yang enak, tapi karena suasana hangat dan bikin betah juga.

Sampai di bubur hayam saya langsung mengantri, takut nanti keburu lama dibikin, makanya harus cepat cepat antri, disana saya memesan bubur ketan hitam, roll keju, tape susu, kerupuk, ati ampela, dan jangan lupa sambel cabenya."

Bubur hayam disini bukan bubur biasa. Teksturnya lembut, tapi nggak terlalu encer. Di atasnya ada suwiran ayam yang sudah ditumis bumbu kuning, cakwe potong, irisan daun bawang, kacang kedelai goreng, sedikit bawang goreng, dan kuah kaldu bening yang aromanya bikin perut keroncongan makin keras. Yang paling juara adalah sambel cabenya rasanya manis, pedas, gurih, dan bikin nagih.

Saya duduk di bangku kayu sambil mengaduk bubur pelan. Ada rasa puas sebelum suapan pertama momen tenang saat hangatnya makanan bertemu udara dingin pagi.

Suapan demi suapan bubur masuk mulut, pelan-pelan tapi pasti. Rasa gurih kaldu ayam menyatu dengan sambel cabe dan kerupuk yang masih renyah. Kadang aku sengaja mengunyah perlahan, biar menikmati bubur hayam. Setiap pagi makan bubur di sini rasanya kayak ritus kecil untuk menyambut hari. Menenangkan hati sebelum sibuk dengan kerjaan, tugas, dan macetnya jalanan Jogja.

Setelah habis, aku menyeruput tape susu yang disajikan oleh waiter. Rasanya sederhana tapi menutup sarapan dengan sempurna. Pasti Bayarnya mahal ? saya hanya mengabis kan uang di bawah 50 ribu atau sekitar 25.5 Steem, dengan harga terjangkau dan rasanya lebih dari Murah, enak, bikin kenyang, dan yang paling penting bikin perut kenyang.

Bubur Hayam tasura di Yogyakarta memiliki tiga cabang, yaitu:

• Gerai pusat di Jalan Johar Nurhadi 5, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta