The Diary Game (Selasa, 15 Juli 2025) Berjumpa Teman Lama Pada Acara “Seuneujoh”

in hive-103393 •  3 days ago 

‎سَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Hai sobat steemian semuanya dimanapun anda berada, bagaimana kabar anda hari ini? semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin. Hari ini saya kembali membagikan aktivitas sehari-hari dalam The Diary Game.

IMG_2440.jpeg

Hadir pada acara tujuh hari orang meninggal (Seuneujoh)

Hari kedua dimulainya kegiatan sekolah pada tahun ajaran baru 2025/2026 saya sudah mulai beraktivitas di warung usaha fotocopy dan penjualan alat-alat tulis sejak pukul 07:00. Badan saya masih terasa berat memulai aktivitas sejak pagi hari sebab pada masa libur sekolah kemarin sudah terbiasa membuka pintu warung usaha fotocopy pada pukul 09:00. Libur sekolah yang hampir satu bulan kemarin telah membuat pola tidur saya berubah, makanya saya harus membiasakan diri lagi beraktivitas menyesuaikan dengan jam kegiatan sekolah. Malahan harus lebih cepat setengah jam dari dimulainya proses belajar mengajar di sekolah karena ada siswa-siswa yang akan singgah di tempat usaha saya untuk membeli peralatan tulis-menulis.

Meskipun sudah memasuki hari kedua kegiatan belajar mengajar di sekolah, tetapi masih banyak orang tua yang belum membeli buku tulis untuk anak-anaknya. Ini dapat dilihat dari banyaknya orang tua murid yang mendampingi anaknya datang ke tempat usaha saya membeli alat-alat tulis yang diperlukan. Kebutuhan utama yang sangat diperlukan setiap dimulainya tahun ajaran baru sekolah adalah buku tulis, pulpen, pensil, buku menggambar, pensil warna, rautan pensil, rol, sampul buku tulis, dan lain-lain. Sebagian orang tua membeli separuh dulu alat-alat tulis yang dibutuhkan oleh anaknya karena kekurangan uang yang disebabkan oleh banyak pengeluaran yang bersamaan musim tanam baru di sawah.

IMG_2435.jpeg

Konsumen yang datang membeli alat-alat tulis untuk anaknya

Ada yang berbeda pada tahun ajaran baru sekolah kali ini, yaitu semakin banyaknya siswa yang menggunakan sepeda listrik untuk pergi ke sekolah sehingga lahan parkir yang tersedia di sekolah tidak mampu menampung semua untuk diparkir di sana. Oleh sebab itu sebagian diantara pelajar yang membawa sepeda listrik terpaksa memarkirkan kendaraannya pada tempat-tempat kosong yang berdekatan dengan rumah warga. Malah ada yang terpaksa parkir di pinggir jalan sehingga membuat badan jalan menjadi sempit.

Saya melihat fenomena ini seperti ada sikap gengsi antar sesama orang tua murid memperlihatkan tingkatan sosial yang disandang. Saya berkata demikian karena pelajar yang masih duduk pada tingkat sekolah dasar belum layak mengendarai sepeda listrik di jalan umum karena beresiko mrngalami kecelakaan. Saya pernah memberi saran kepada beberapa orang tua murid supaya anaknya jangan membawa sepeda listrik ke sekolah agar terhindar dari kecelakaan di jalan. Yang ada saya mendapat cemoohan dari mereka dibilang saya iri. Menanggapi sikap orang tua murid seperti ini, saya sempat berpikiran akan bersikap masa bodoh jika terjadi sesuatu nanti.

IMG_2436.jpeg

Penggunaan sepeda listrik yang semakin menjamur

Ditengah-tengah beraktivitas di tempat usaha, hari ini kembali saya harus menyempatkan diri pergi menghadiri pada acara tujuh hari orang meninggal atau yang biasa disebut dengan istilah “Seuneujoh” dalam Bahasa Aceh. Orang yang meninggal tersebut adalah anak dari Almarhum guru besar tempat saya menuntut ilmu agama dulu Dayah “Raudhatul Ulumuddiniyah Raudhatul Islam” (RUDI). Silsilah keluarga almarhum memiliki keturunan orang Jepang dari garis ibu, sehingga banyak anggota keluarganya diberangkatkan ke Negara Jepang untuk bekerja disana.

Banyak alumni santri yang saya jumpai pada acara “seuneujoh” ini. Kami saling bersilaturrahmi kembali setelah sekian lama tidak berjumpa. Saat menikmati hidangan makanan, kami mengobrol panjang lebar sambil mengingat kembali kenangan tempo dulu saat tinggal di asrama dayah. Ada kenangan-kenangan indah dan lucu yang terlupakan sampai-sampai kami tertawa lepas saat menceritakannya. Kemudian kami semua saling berpamitan pulang ke rumah masing-masing setelah tidak terduga berjumpa pada acara “seuneujoh”.

IMG_2439.jpeg

Memasuki halaman rumah tempat acara “seuneujoh”

Demikian cerita singkat saya dalam tajuk The Diary Game pada edisi kali ini. Terima kasih atas waktunya berkenan membaca tulisan saya ini dan memberi dukungan sebagai penyemangat bagi saya untuk selalu menghadirkan karya-karya yang lebih baik lagi.

Semua foto yang ditampilkan disini diambil dengan iPhone 12 Pro Max saya.

Salam hormat,
@yuswadinisam

About Me

Steem.png

Saya mengundang Anda untuk mendukung @pennsif.witness untuk pertumbuhan di seluruh platform melalui komunikasi yang kuat di semua tingkatan dan menargetkan pengembangan hasil tinggi dengan sumber daya yang tersedia.


Click here

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.

CURATOR 8
Congratulations!

Your post has been supported by the TEAM FORESIGHT. We support quality posts, good comments anywhere, and any tags


1000061832.png

Curated by : @wirngo

Thank you very much my friends @wirngo and @steemcurator08 for supporting my post